REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Stok beras di Sulawesi Baratsebanyak lebih 13 ribu ton dan dipastikan aman untuk mencukupi kebutuhanmasyarakat di daerah itu hingga satu tahun ke depan, kata Kepala Perum BulogSub Divisi Regional (Subdivre) Mamuju Faris Sudirman. "Saat ini, stokberas yang ada di gudang Bulog Subdivre Mamuju sekitar 1.500 ton dankalau untuk ketahanan di Kabupaten Mamuju stok itu mencukupi hingga enam bulanke depan," kata Faris Sudirman, dihubungi di Mamuju, Jumat (20/8).
"Itupun belum ditambah dengan stok yang ada diKabupaten Polewali Mandar. Stok beras di Polewali Mandar saat ini sekitar 12ribu ton sehingga jika digabungkan antara stok yang ada di Polewali Mandar danMamuju yang mencapai lebih 13 ributon, ketersediaan itu mencukupikebutuhan di Sulbar hingga 12 bulan atau satu tahun ke depan," tambahnya.
Oktober atau November 2021 sudah memasuki musim panensehingga Bulog menjamin stokberas di Sulbar tetap aman. Ia juga menyampaikan, harga beras di Mamujusaat ini relatif stabil dan tidak terjadi kenaikan harga.
"Apalagi, pada Oktober atau November 2021 sudahmemasuki musim panen sehingga kami menjamin ketersedian stok beras di Sulbartetap aman. Begitupun dengan harga, tetap terkendali," jelas FarisSudirman.
Selain beras tambahnya, stok kebutuhan pokok lainnya yangada di gudang Bulog Suvdivre Mamuju, seperti gula pasir, terigu dan minyakgoreng, juga tetap tersedia. Stok minyak goreng di gudan Bulog Subdivre Mamujusaat ini sebanyak 1.000 liter dan stok terigu mencapai 1.000 kilogram dan amanhingga beberapa bulan ke depan.
"Kalau gula pasir juga stoknya aman dan saat ini jugakami masih menunggu pengiriman dari Jakarta yang saat ini sudah dalamperjalanan. Sedangkan, stok minyak goreng yang ada di Bulog sekitar 1.000 literdan kebetulan saat ini kami juga sedang berangkat ke Makassar untuk menjemputminyak goreng sebanyak 2.004 liter," jelasnya.